Jumat, 17 Desember 2010

Riding Posture

Dalam melakukan teknik ngerem, bukan semata fokus pada bagaimana menarik tuas rem. Penting juga diperhatikan postur berkendara alias riding posture. Riding posture berfungsi menjaga keseimbangan dan kenyamanan dalam berkendara. Dengan Riding Posture yang benar membuat pengereman sepeda motor ngepot, begitu juga saat melakukan manuver atau berbelok.

Menurut chief instruktur safety riding PT AHM, Anggono Iriawan, ada 7 (tujuh) riding posture yang mesti diketahui. Yakni; 1. Mata, 2. Pundak, 3. Siku, 4. Tangan, 5. Pinggul, 6. Lutut, 7. Kaki.

Masing-masing memiliki fungsi sendiri. Mata, fungsinya untuk melihat. ”Pandangan mesti jauh. Agar jarak pandang lebih luas. Juga memudahkan dalam antisipasi jika ada obyek lainnya yang mengganggu” jelas Anggono.

Dalam berkendara, sebaiknya, pundak dibikin rileks. Jangan tegang karena itu akan membuat kenyamanan berkendara akan berkurang. Ujung-ujungnya, badan jadi gampang letih alias capek deh!

Bukan cuma itu, Sudut siku yang lurus juga bisa bikin susah pengendara dalam melakukan manuver. Gerak setang ke kiri dan kanan pun akan terlihat kaku.

Tapi begitunya, posisi siku juga jangan lurus. “Sudut siku idealnya 120 derajat, dengan begitu, pegangan tangan ke setang jauh lebih kuat. Dan tentunya juga, tidak membuat badan jadi gampang pegal,” tambah instruktur yang pernah ikut kursus safety riding di Jepang ini.

Jari tangan memegang bagian tengah dari grip, dengan demikian akan memudahkan pengendara mengoperasikan handel gas, rem, kopling, sakelar dan switch lainnya.

Posisi duduk ikut berpengaruh terhadap pinggul. Duduk terlalu jauh dari setang tidak baik. Begitu pula kalau terlalu dekat. Pada motor tipe sport, posisi lutut idealnya mengempit tangki. ”Saat cornering alias berbelok, posisi begini akan memudahkan,” beber AIR panggilan akrabnya. Pijakan rem dan perseneling harus tegak lurus dengan kaki. Ini untuk antisipasi, ketika terjadi pengereman mendadak. Dengan begitu pengendara bisa langsung injak tuas.

Jumat, 03 Desember 2010

Tips Berkendara Yang Nyaman Saat Musim Hujan

Jalan raya memiliki kualitas yang bervariasi. Ada yang halus dan mulus, ada yang bergelombang, bahkan berlubang-lubang. Jika kondisi cerah hal yang dihadapi tidak terlalu berat bagi pengendara sepeda motor. Namun sebaliknya jika sudah memasuki musim hujan. Perlu adanya perhatian terhadap sepeda motor , hal ini untuk lebih melindungi pengendara dari kecelakaan.Berikut ini tips untuk menghadapi kondisi jalan yang beragam saat musim hujan.

A. TIPS PEMERIKSAAN KONDISI SEPEDA MOTOR

Pemeriksaan Kembang Ban

Ban adalah bagian yang vital pada sepeda motor , apalagi digunakan pada saat hari hujan. Untuk mendapatkan kinerja maksimal, ban harus dirawat dengan baik.

Ban yang aus akan berkurang kemampuannya baik dalam ketahanan maupun fungsi traksinya. Sebaiknya ban diganti jika kembang ban sudah tinggal sedalam 0.8 mm. Jangan menunggu ban benar-benar gundul. Karena Saat melewati genangan air ?Alur Ban? tersebut akan menyalurkan air kearah samping ban. Jika tidak ada alurnya ?Air tidak dapat di distribusikan kearah samping akibatnya ban terangkat diatas permukaan air. Hal tersebut akan membuat sepeda motor oleng. Perhatikanlah hal hal berikut ini :

Gunakan tipe ban yang tepat sesuai dengan kondisi penggunaan, kapasitas pembebanan dan kecepatannya.

Tips : Jika melakukan penggantian Ban, Sebaiknya menggunakan merk dan Tipe yang sama antara Ban Depan dan belakang. Tipe kembang yang berbeda akan menyebabkan kinerja Ban berlainan. Cara aman gunakanlah tipe Ban yang direkomendasi oleh Pabrikan sepeda motor yang anda pakai karena pasti pihak pabrikan sudah melakukan test dengan berbagai kondisi cuaca.

Tekanan ban harus dijaga sesuai spesifikasi pabrikan. Walaupun hal ini sangat penting dan mudah untuk dilakukan, namun banyak pengguna motor yang tidak memperhatikannya.

Pemeriksaan tekanan Angin pada Ban, sebaiknya sesuai standard (Bacalah spesifikasi Pabrik pada buku panduan Pemilik). Jika terlalu rendah tekanannya Sepeda motor terasa berat saat dikendarai dan akan mudah bocor karena Ban Bagian dalam akan bergesekan dan menimbulkan panas berlebih. Jika terlalu kencang tekanannya akan terasa tidak stabil pada kecepatan menengah dan tinggi karena permukaan ban yang menyentuh permukaan jalan terlalu kecil.

Pasanglah "Tutup pentil", karena akan mencegah masuknya kotoran dan juga berfungsi sebagai penyekat tambahan. Jika anda memakai ban tubeless (tanpa ban dalam), usahakan saat mengganti ban dengan yang baru, ganti juga pentilnya karena pada pentil terdapat O ring yang terbuat dari karet yang akan berubah sifat kekerasan dan elastisitasnya seiring dengan waktu pemakaiannya. O ring yang sudah mengeras biasa akan retak sehingga mengakibatkan kebocoran.

Disarankan saat mengganti ban luar, ban dalam juga diganti bersamaan. Ban dalam yang sudah lama dipakai, akan mudah mengalami kebocoran. Apalagi jika sudah terlalu banyak tambalannya.

Pemeriksaan Sistim pemasukan Bahan Bakar & Karburator

Saat hujan menyebabkan kadar udara (02) sebagai pencampur bahan bakar yang disedot oleh karburator banyak mengandung air sehingga jika kondisi Sistim Bahan bakar seperti Tanki Bahan Bakar, Kran Bahan Bakar dan pipa bahan bakar terdapat karat atau kandungan air akan mengakibatkan kinerja mesin tersendat. Hal itu akan lebih menyusahkan dalam kondisi hujan. Datang ke Bengkel Resmi untuk perawatan berkala.

Pemeriksaan Oli Mesin

Saat hujan kondisi udara yang banyak mengandung air dan terdapat genangan air di beberapa jalan yang tinginya lebih dari 30 cm (ukuran lutut orang dewasa) tentunya akan memudahkan air masuk ke dalam mesin dan tercampur dengan oli. Hal itu mudah dideteksi pengendara yaitu dengan melihat oli apakah berubah warna menjadi ?PUTIH SUSU?. Jika ya artinya air sudah tercampur. Segera lakukan penggantian oli jika telah melewati jalan banjir yang cukup tinggi. Hal ini guna menghindari kerusakan yang lebih parah pada mesin.

Pemeriksaan Filter Udara

Air dapat masuk juga lewat filter udara. Terutama jika melewati genangan air yang cukup tinggi atau banjir . Jika air tidak terlalu tinggipun berpotensi masuk ke mesin terutama jika kendaraan roda empat melaju disamping sepeda motor atau dari arah berlawanan. Akan membuat gelombang air dan menghantam bagian depan motor akibatnya air masuk melalui filter udara. Jika jumlah air terlalu banyak yang masuk , akan berakibat yang lebih parah yaitu ?Water Hammer?. Water hammer adalah pukulan yang keras pada ruang bakar yang menyebakan kerusakan parah pada mesin seperti : Bengkoknya tangkai torak (Connecting Rod), Piston Pecah dll.

Pemeriksaan Sistim Pengereman

Periksalah fungsi kerja Rem depan dan belakang, lakukan simulasi pengereman sebelum mengendarai beberapa kali untuk memastikan fungsinya bekerja dengan baik, selain fungsi deteksilah apakah ada suara berdecit jika ya, artinya permukaan Lining Kanvas Rem sudah licin dan perlu perawatan. Jika fungsinya terasa kurang baik periksalah ketebalan Rem dengan melihat langsung tebal Pad (Rem Disk) dan lihat indikator ketebalan pada Rem tipe Drum. Jika terlalu kecil segera lakukan penggantian di Bengkel Resmi.

Pemeriksaan Sistim Kemudi

Yang terakhir, periksalah sistem kemudi, karena diperlukan kestabilan yang baik saat berkendara saat hari hujan. Disamping itu sulit memprediksi kondisi jalan seperti lubang , bebatuan atau saat menghindari pengendara lain yang tiba tiba berhenti. Mintalah mekanik Bengkel Resmi untuk memeriksanya. Atau anda bisa lakukan tips berikut untuk pemeriksaan awal :

  1. Posisikan sepeda motor pada Standard Utama (Main Stand).
  2. Peganglah kedua Front Fork (Fork Depan) sambil berjongkok, tapi sebelum itu pastikan Posisi Jari tangan anda tidak terlalu dekat dengan Disk Brake Depan karena akan terluka. Kondisi Sepeda motor tidak goyang goyang. dan pastikan disekitarnya tidak terdapat orang lain.
  3. Dorong dan tarik kearah depan dan belakang.
  4. Rasakanlah apakah terdapat kelonggaran atau tidak.

Jika terdapat kelonggaran (Oblak), segeralah minta mekanik untuk mengencangkannya dan periksa kembali berat dan ringan gerakan kemudinya

B. TIPS PERSIAPAN SEBELUM BERKENDARA

Helmet

Saat hujan lebat dapat menyulitkan pandangan pengendara, apalagi jika hujan sangat lebat. Diperlukan Helmet yang dilengkapi dengan kaca pelindung sehingga pandangan tetap aman saat berkendara. Periksalah kaca helmet tidak boleh buram atau baret baret .

Tips : Biasanya saat berkendara saat hari hujan , napas kita akan membuat embun dibagian kaca bagian dalam. Dan saat hujan lebat sulit melihat dengan pandangan yang jelas. Oleskan Cairan ?Shampo? Pada permukaan kaca untuk menghilangkan sisa oli atau kotoran. Hal ini akan memudahkan saat mengusapnya kotoran saat berkendara.

Jas Hujan

Pilihlah jas hujan yang tidak terlalu besar, pilihlah yang ukurannya pas di tubuh kita atau jenis ?Celana Panjang? karena akan mempwermudah gerakan tubuh saat berkendara. Hindari penggunaan jas tipe ?JUBAH? karena sangat berbahaya, sebab ukuran yang terlalu besar membuat selalu berkibas terkena terpaan angin bahkan tidak jarang tersangkut pada bagain rantai, hal ini tentunya dapat menyebabkan kecelakaan.

Barang Bawaan

Sebaiknya hindari Barang bawaan atau jika harus dibawa, ukurannya tidak lebih dari

Selain mudah basah, hal itu juga dapat mengganggu pengendara. Gunakanlah tas Punggung atau mengikatnya dibagian jok belakang.

C. TIPS MELEWATI KONDISI JALAN

Jalan dengan genangan air

Saat melewati genangan air, usahakan untuk mengurangi kecepatan karena genangan air membuat traksi ban berkurang. Jika kondisi lalu lintas disekitarnya memungkinkan, usahakan untuk menghindarinya karena kita tidak tahu sedalam apa genangan air tersebut.

Jalan dengan banyak pasir, berlumpur atau banyak daun kering

Jalan seperti ini juga bisa membuat kita kehilangan kontrol kemudi atau ban selip. Cara terbaik memang dengan menghindari, namun jika sudah terlalu dekat akan sangat berbahaya untuk berbelok-belok menghindar. Sebaiknya kurangi kecepatan dan melintas secara perlahan.

Polisi tidur

Saat melewati polisi tidur, kurangi kecepatan dan lewati secara tegak lurus.

Jalan bergelombang atau berbatu - batu

Untuk melewati jalan seperti ini, gunakan gigi rendah dan melintas perlahan dengan hati-hati. Hindari memindah gigi dan berkendara dengan sedikit mengangkat pantat akan lebih memudahkan untuk menyeimbangkan kendaraan.

Melewati lempeng baja

Pada jalan yang sedang ada perbaikan gorong-gorong, kadang kita harus berjalan diatas lempeng baja contoh Perlintasan Kereta Api/Rel, penutup lubang saat perbaikan jalan dll. Jika kondisi basah dan sedikit berlumpur, lempeng baja akan menjadi sangat licin. Melintas dengan perlahan dan hati-hati.

Tumpahan oli

Oli yang tumpah dijalan sangat membahayakan karena dapat menghilangkan traksi ban, kemudi menjadi susah dikontrol. Saat melewati tumpahan oli, usahakan jangan sampai melewati dengan kondisi miring / berbelok. Lebih baik berjalan tegak lurus dan usahakan mengurangi kecepatan.

Kondisi hujan

Jalan yang basah membuat jarak pengereman menjadi lebih jauh. Jaga jarak lebih panjang agar terhindar dari tabrak belakang. Saat berbelok juga harus dalam kecepatan yang lebih rendah daripada saat kita melewati dalam kondisi kering.

Mungkin beberapa keterangan diatas dapat mengingatkan kita saat kita berkendara agar dapat berkendara secara aman.

Kamis, 02 Desember 2010

Honda New Megapro

Honda New MegaPro mengusung konsep motor bergaya street fighter dengan perubahan yang cukup signifikan dibanding MegaPro generasi sebelumnya.

Perubahan tersebut sudah terlihat dari bentuk desain lampu depan yang berkiblat pada motor gede (moge) yang dilengkapi sowl, clear lens, multireflector and visor.

Kemudian Honda juga menerapkan panel meter yang berbeda dibanding Mega Pro sebelumnya. Di bagian ini, konsep digital dan analog coba dikombinasikan. Hasilnya tachometer menggunakan analog, sementara speedometer menggunakan teknologi digital.

Honda New MegaPro

Honda New MegaPro

Bentuk tanki bensin juga dibuat baru bergaya hi-mount agar terlihat lebih berotot. Apalagi jika menengok sedikit kebagaian bawahnya, maka ada desain semi fairing yang membuat Mega Pro lebih sporty mirip moge.

Untuk kaki-kaki Honda pertama kalinya menerapkan suspensi monoshock pada motor sport kelas mid-end nya. Suspensi ini juga dilengkapi sistem dua pegas, atas dan bawah, yang bagian pegas bawah bisa di atur tingkat kelembutannya.

Bagian dapur pacu juga dirombak total oleh Honda. Pabrikan berlambang sayap ini menjejalkan mesin 150 cc 4-tak SOHC 5-speed dengan teknologi XRP (X-tra Responsive Performance Engine). Berbekal jeroan baru tersebut New Mega Pro sanggup menghasilkan tenaga sebesar 10,1 kW pada 8.500 rpm dengan torsi 12,8 Nm di 6.500 rpm.

Kisaran Harga Honda New MegaPro:

Ada dua varian dari New Mega Pro yang ditawarkan AHM sebagai produsen motor Honda di Indonesia. Yakni tipe pelek jari-jari (spoke wheel/SW) dengan banderol Rp18,3 juta, dan pelek racing (casting Wheel/CW) dengan harga Rp19,5 juta yang semuanya on the road Jakarta.

Rabu, 01 Desember 2010

Biar Aman Berboncengan

Buat Sobat yang suka ngeboncengin teman, info “safety riding” kali ini penting nih. Bahkan, yang hobi nebeng juga harus tau lho..

Buat pengendara dan penumpang!
1. Jangan lupa pake helm, jaket, sarung tangan, celana panjang & sepatu ya!
2. Sadar dengan tanggung jawab keselamatan selama berboncengan. Ingeet, hindari nyelap-nyelip di jalan Sobat!
3. Uiiitss, berdoa penting lho supaya bisa ngejaga emosi

Khusus buat pengendara!
1. Harus orang yang benar-benar mampu berkendara berboncengan. Nah, buat Sobat yang baru belajar mengendarai motor lebih baik hindari dulu menggonceng adik atau teman…
2. Motor kamu harus ada pijakan kaki atau kelengkapan lainnya..
3. Perhatikan tekanan angin ban dan suspensinya. Kalo bisa, hindari bawa penumpang yang melebihi batas berat motor kamu yaa...
4. Kalau terpaksa harus mendahului kendaraan lain, perhatikan waktu, area & kemampuan motormu
5. Yang paling penting; lakukan pengereman lebih dini karena pada kondisi berboncengan jarak pengereman menjadi lebih jauh & lebih labil.



Jangan salah, buat yang ”diboncengin” juga ada aturannya lho… Pegang pinggang pengendara dan lutut menjepit ringan agar dapat mengikuti gerakan pengendara sehingga memudahkan pengendaraan. Ikuti gerakan teman yang mengendarai motor, termasuk saat menikung, sehingga pengendalian akan lebih mudah. Ingat berboncengan tidak lebih dari 1 orang…Tetap berkendara dengan aman ya..!!

Kamis, 25 November 2010

Tetap Fit Selama Berkendara

Sebagai motobiker, sering kali lupa bahwa sehari - hari kita membawa harta yang paing mahal dalam hidup ini. Harta termahal itu bernama kesehatan. Aktifitas riding sceara rutin tentunya akan berdampak pada kesehatan fisik maupun mental. Selain perilaku Safety Riding ada juga tips berkendara yang kali ini tentang pengaruh kesehatan bagi motobikers dan bagaimana cara mengantisipasinya.

Seringkali perjalanan jauh hingga 6 - 8 jam diatas motor membuat kondisi badan seperti "remuk". Memang tidak mudah menuntut kondisi fisik untuk selalu prima, tapi paling tidak motobiker mengetahui bagaimana caranya utnuk mengantisipasi kecelakaan yang diakibatkan menurunnya kesehatan selama berkendara. Tips ini sederhana dan layak dipraktekan. Yuks, dibaca, disimak dan diterapkan.

1. Cegah Kelelahan
Untuk mencegah fatigue atau kelelahan karena melakukan riding rutin harian atau jarak jauh, lakukan pemanasan minimal 2 menit dengan lari - lari kecil untuk melemaskan otot. Tujuannya untuk menghindari rasa pegal - pegal pada bagian pinggang, tangan, kaki dan persendian.

2. Istirahat
Aktifitas riding jarak jauh maksimal 2 jam riding nonstop. Biasakanlah istirahat sejenak dselingi pelemasan, jangan lupa sesuaikan posisi mengendarai motor dengan postur tubuh. Misalnya menyesuaikan posisi stang yang tinggi dan tidak membungkuk, agar dapat membuat posisi riding lebih nyaman. Biasakanlah tidak menekuk punggung selama perjalanan agar tidak cepat lelah.

3. Celana Dalam
Pada saat melakukan aktifitas riding jarak jauh, disarankan tidak memakai celana dalam yang ketat. Tujuannya agar mencegah alergi kulit yang bisa timbul. Pakailah celana hawaii atau celana berbahan katun yang longgar dan fleksibel.

4. Masker
Perhatikan kebersihan hidung, pakailah masker dengan filter udara (jika memakai helm half face) dan selalu bersihkan hidung setiap sesudah riding.

5. Cuci Mata
Cuci mata disini adalah dalam arti yang sebenarnya dan bukan berarti lihat perbelanjaan. Mata akan semakin beresiko kotor jika memakai helm yang memungkinkan udara untuk masuk ke muka. Biasakan bersih - bersih mata dengan boor water atau obat tetes mata secara rutin, paling tidak seminggu sekali, ketika mata perih atau setelah melakukan perjalanan jauh.

6. Perlindungan Leher
Biasakan memakai masker atau balaclava yang bisa menutupi leher dan tengkuk yang terbuka antara helm dan jaket. Tujuannya untuk menghindari kotoran berupa debu yang menempel ke leher, jika dibiarkan kotoran tersebut bisa menjadi daki atau alergi kulit lainnya.

7. Keringat dan Jaket
Meskipun hanya duduk diatas motor, badan motobiker pasti berkeringat, apalagi saat melakukan riding jarak jauh. Hal ini bisa menimbulkan gatal dan rasa tidak nyaman. Solusinya, sesuaikan jaket dengan cuaca. Jika cuaca panas, pakailah jaket yang memungkinkan aliran udara masuk agar ada sirkulasi udara. Pada saat mandi bersihkan persendian dan lipatan kulit lainnya secara intensif, untuk mengangkat kotoran dan sisa keringat.

8. Ngantuk kok Riding?
Jangan melakukan aktifitas berkendara langsung, terutama ketika baru bangun tidur, karena kesadaran belum penuh dan panca indra belum siap. Lakukan pemanasan dengan olahraga kecil untuk melenturkan seluruh otot persendian.

9. Maki - maki atau Ngopi?
Aktifitas riding rutin setiap hari, pasti banyak menemukan masalah di jalan. Apalgi di Jakarta dan kota - kota besar lainnya, banyak orang yang asal - asalan membawa sepeda motornya. Jangan terpancing emosi, tetap sabar. Kalaupun terpancing emosi dan merasa sebal, luapkan sesekali dengan cara mengumpat dibalik helm. Kalu masih sebal juga, silahkan minggir di tempat yang aman dan teduh, kemudian cari minuman, kopi misalnya untuk menyegarkan tubuh dan pikiran.

Minggu, 21 November 2010

Pengetahuan bagaimana cara mengoperasikan dan mengendarai sepeda motor

  1. Pertama-tama kita harus mengetahui terlebih dahulu piranti-piranti (device) pada Sepeda Motor, yang akan kami jelaskan dengan menekankan bagaimana pentingnya berkendara dengan aman.

    Penjelasaan fungsi dari kedua rem dan bagaimana cara mengoperasikannya.

    • Tuas pada sisi kanan dari setang adalah tuas rem depan.

      Tarik tuas untuk mengerem dengan rem depan.


      Tarik dengan keempat jari.
    • Pedal di sisi depan pijakan kaki sisi kanan adalah pedal rem belakang.
      Tekan pedal untuk mengerem dengan rem belakang.

      Perhatikan kaki kanan untuk selalu stand by di atas pedal rem sehingga pengereman selalu siap dilakukan tiap saat bila sedang berkendara.

    Penjelasan fungsi dari gas (throttle) dan bagaimana cara mengoperasikannya.

    • Grip (pegangan) pada sisi kanan setang adalah grip gas (throttle).





      Putar ke arah pengendara untuk menaikkan putaran mesin atau kecepatan Sepeda Motor.

      Putar ke arah yang berlawanan untuk menurunkan putaran mesin atau kecepatan Sepeda motor.

    Penjelasan fungsi dari kopling (clutch) dan bagaimana cara mengoperasikannya.

    • Tuas pada pegangan tangan sebelah kiri adalah tuas kopling.




      Saat tuas ditarik ke arah pegangan (grip), tenaga mesin saat itu tidak lagi diteruskan ke roda belakang.
      Saat tuas dilepaskan , tenaga diteruskan kembali ke roda belakang.






      Tuas kopling dioperasikan hanya pada saat menaikkan dan menurunkan perseneleng (gigi) saja.

    Penjelasan fungsi dari pedal perseneleng dan bagaimana cara mengoperasikannya

    • Untuk transmisi type rotari :
      Pedal perseneleng terletak di pedal kaki sisi kiri.

      Tekan pedal perseneleng bagian depan dengan menggunakan jari kaki dari posisi gigi netral ke posisi
      gigi 1.

      Untuk mengubah ke gigi 2, tutup gas (throttle) dan tekan kembali pedal perseneleng bagian depan.

      Begitu seterusnya lakukan proses yang sama untuk masuk ke gigi 3 atau 4.

      Untuk menurunkan gigi perseneleng, tekan pedal perseneleng bagian belakang dengan menggunakan tumit kaki (atau hak sepatu).

      Sebagai salah satu fitur "Safety" pada Sepeda Motor Honda, maka tidak mungkin untuk memindahkan gigi perseneleng dari posisi top ke netral. Hal ini hanya mungkin untuk dilakukan apabila sepeda motor dalam kondisi berhenti.
    • Untuk transmisi type return :
      Pedal perseneleng terletak di pedal kaki sisi kiri.

      Pastikan anda menarik tuas kopling sebelum menekan pedal perseneleng.

      Tekan pedal perseneleng dari posisi gigi netral ke posisi gigi 1.

      Ungkit pedal perseneleng sekali dari posisi gigi 1 dengan jari kaki untuk memasukkan menjadi gigi 2.

      Ulangi proses pengoperasian yang sama untuk tiap menaikkan posisi gigi, yaitu 3, 4.

      Untuk menurunkan posisi gigi, tekan pedal perseneleng sekali untuk menurunkan 1 gigi dari gigi 4 menjadi 3, tekan sekali lagi untuk menurunkan dari gigi 3 menjadi 2, dst.

      Untuk gigi Netral posisinya adalah diantara gigi 1 dan 2.
  2. Selanjutnya lanjutkan dengan menghidupkan Sepeda Motor, Berikut instruksi yang harus dilakukan untuk langkah menghidupkan Sepeda Motor yang ditempatkan pada posisi Main Stand.

    Putar kunci Sepeda Motor ke posisi "ON".

    Pastikan Sepeda Motor berada pada posisi Netral.

    • Posisi Netral ditandai dengan menyalanya Lampu Netral Hijau.

    Operasikan Electric Starter atau Kick Starter untuk menghidupkan mesin.

  3. Berikutnya akan kami jelaskan bagaimana cara menjalankan dan menghentikan Sepeda Motor dengan terlebih dahulu melakukannya pada kondisi Sepeda Motor dalam keadaan di-Main Stand.

    Untuk transmisi type rotari:

    • Prosedur menjalankan dan mengoperasikan perseneleng pada Sepeda Motor.
      Naiklah ke atas sepeda motor (dengan kondisi mesin hidup).

      Tekan pedal perseneleng bagian depan dan masukkan ke posisi gigi 1.

      Untuk menaikkan putaran mesin, putar grip gas (throttle) ke arah pengendara secara perlahan.

      Saat putaran mesin sudah mencapai 2000 - 3000 rpm, lakukan prosedur memasukkan perseneleng ke posisi gigi 2.

      Kembali naikkan kecepatan putaran mesin, kemudian lakukan prosedur memasukkan perseneleng ke posisi gigi 3.

      Ulangi prosedur yang sama sampai posisi gigi 4.
    • Prosedur menghentikan Sepeda Motor.
      Putar grip gas dengan cepat ke arah yang berlawanan dengan pengendara dan secara perlahan lakukan proses pengereman dengan rem depan dan belakang secara bersamaan.

      Setelah sepeda motor berhenti dengan sempurna, posisikan pada gigi netral.

    Untuk transmisi type return :

    • Prosedur menjalankan dan mengoperasikan perseneleng pada Sepeda Motor.
      Naiklah ke atas sepeda motor (dalam kondisi mesin menyala).

      Tarik tuas kopling dan posisikan perseneleng pada posisi gigi 1.

      Saat grip gas diputar ke arah pengendara secara perlahan, lepaskan secara perlahan tuas kopling.

      Untuk menaikkan putaran mesin, putar grip gas (throttle) ke arah pengendara secara perlahan.

      Saat putaran mesin mencapai 2000 - 3000 rpm, dengan cepat kembalikan posisi grip gas, tarik tuas kopling, masukkan perseneleng ke posisi gigi 2 kemudian lepaskan tuas kopling.

      Naikkan kembali kecepatan putaran mesin, dengan cepat kembalikan posisi grp gas, tarik tuas kopling, masukkan perseneleng ke posisi gigi 3 kemudian lepaskan tuas kopling.

      Ulangi prosedur yang sama untuk selanjutnya sampai posisi gigi 4 dan 5.
    • Prosedur menghentikan Sepeda Motor.
      Dengan cepat putar grip gas berlawanan arah dengan pengendara dan secara perlahan lakukan proses pengereman dengan rem depan dan belakang secara bersamaan.

      Tarik tuas kopling dengan cepat tepat sesaat sebelum roda berhenti berputar.

      Setelah sepeda motor berhenti dengan sempurna, posisikan pada gigi netral.
  4. Setelah menghidupkan mesin Sepeda Motor dalam kondisi masih di-Main Stand, lakukan prosedur menjalankan sepeda motor, memindahkan posisi perseneleng dan menghentikan sepeda motor.

    Berlatih mengendarai sepeda motor (memperdalam latihan dengan Sepeda Motor masih tetap dalam kondisi di-Main Stand).

    • Ulang prosedur menjalankan sepeda motor, memindahkan posisi perseneleng dan menghentikan sepeda motor sampai dengan benar-benar bisa mengoperasikan gas, kopling dan rem secara benar, lembut dan meyakinkan.
    • Grip gas harus diputar secara perlahan dan bertahap ke arah pengendara dan dikembalikan/diputar ke arah sebaliknya dengan cepat.
    • Untuk mengubah posisi perseneleng, operasikan pedal perseneleng dengan baik.
    • Rem dioperasikan secara perlahan dan bertahap dan hindari pengereman yang terlalu keras.
  5. Selanjutnya latihlah untuk menjalankan Sepeda Motor, mengubah gigi perseneleng dan menghentikan Sepeda Motor.

    Bebaskan sepeda motor dari posisi main stand dan berlatihlah berkendara dengan sepeda motor.

    • Berlatihlah untuk menjalankan sepeda motor dan menghentikannya pada pembatas yang sudah disiapkan pada jarak 30 - 50 cm dengan kondisi kaki kiri stand by di tanah.
    • Latihan ini dilakukan berulang benar-benar dapat menghentikan sepeda motor tepat pada pembatas yang ditentukan dengan baik dan lembut.

    Jarak sepeda motor ke pembatas diperpanjang secara bertahap menjadi 1 m, 3 m, dan 5 m.

    Setelah jarak diperpanjang menjadi 10 m dan mesin sepeda motor dihidupkan, letakkan kedua kaki pada pedal saat sepeda motor melaju dan berlatih mengubah perseneleng ke posisi gigi 2.

    • Latihan ini dilakukan secara berulang sampai benar-benar dapat melakukan prosedur memindahkan posisi perseneleng dengan lembut dan mengendarai sepeda motor sampai berhenti tepat pada pembatas dengan kondisi/cara yang stabil.
  6. Latihan menikung

    Tempatkan 2 buah cone dengan jarak 3 meter satu sama lain di area dengan luas 10 m x 10 m dan berlatihlah menikung melalui Figur angka 8 (Figure Eight).

    • Gunakan perseneleng gigi 2 untuk melakukan latihan menikung melalui Figur angka 8 ini.
    • Jaga putaran mesin agar selalu konstan pada saat menikung, postur tubuh pada saat menikung agar selalu mengikuti sepeda motor (sedikit merebah).
    • Saat menikung, arah pandangan mata selalu ke titik arah yang dituju.

    Latihan seperti ini dilakukan secara berulang sampai benar-benar dapat melakukannya dengan lancar dan stabil.

  7. Latihan untuk memperlancar kemampuan menikung.

    Latihan ini dilakukan dengan menggunakan figur angka 8, kemudian berlatihlah menikung dengan cara membuka gas (throttle) secara perlahan dan bertahap sampai benar-benar dapat menguasai tekniknya.

    • Membuka gas pada saat masuk lintasan lurus akan membantu meningkatkan keseimbangan body sepeda motor.
    • Berlatihlah untuk menutup gas secara cepat tepat saat akan memasuki tikungan dan menjaga keseimbangan antara gas dan rem sehingga dapat menikung dalam kondisi stabil.

Lakukan Keseluruhan Prosedur di atas secara bertahap dari 1 sampai dengan 7.

Kuasai benar-benar dengan baik dan mantap untuk masing-masing prosedur terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke prosedur berikutnya.

Jika anda memutuskan untuk berlatih ketujuh prosedur tersebut, lakukanlah dengan baik dan benar serta perhatikan tiap-tiap instruksi masing-masing prosedur, lengkapi diri dengan perlengkapan berkendara standar (jaket, helm, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu).

Sabtu, 20 November 2010

Riding Posture

Dalam melakukan teknik ngerem, bukan semata fokus pada bagaimana menarik tuas rem. Penting juga diperhatikan postur berkendara alias riding posture. Riding posture berfungsi menjaga keseimbangan dan kenyamanan dalam berkendara. Dengan Riding Posture yang benar membuat pengereman sepeda motor ngepot, begitu juga saat melakukan manuver atau berbelok.

Menurut chief instruktur safety riding PT AHM, Anggono Iriawan, ada 7 (tujuh) riding posture yang mesti diketahui. Yakni; 1. Mata, 2. Pundak, 3. Siku, 4. Tangan, 5. Pinggul, 6. Lutut, 7. Kaki.

Masing-masing memiliki fungsi sendiri. Mata, fungsinya untuk melihat. ”Pandangan mesti jauh. Agar jarak pandang lebih luas. Juga memudahkan dalam antisipasi jika ada obyek lainnya yang mengganggu” jelas Anggono.

Dalam berkendara, sebaiknya, pundak dibikin rileks. Jangan tegang karena itu akan membuat kenyamanan berkendara akan berkurang. Ujung-ujungnya, badan jadi gampang letih alias capek deh!

Bukan cuma itu, Sudut siku yang lurus juga bisa bikin susah pengendara dalam melakukan manuver. Gerak setang ke kiri dan kanan pun akan terlihat kaku.

Tapi begitunya, posisi siku juga jangan lurus. “Sudut siku idealnya 120 derajat, dengan begitu, pegangan tangan ke setang jauh lebih kuat. Dan tentunya juga, tidak membuat badan jadi gampang pegal,” tambah instruktur yang pernah ikut kursus safety riding di Jepang ini.

Jari tangan memegang bagian tengah dari grip, dengan demikian akan memudahkan pengendara mengoperasikan handel gas, rem, kopling, sakelar dan switch lainnya.

Posisi duduk ikut berpengaruh terhadap pinggul. Duduk terlalu jauh dari setang tidak baik. Begitu pula kalau terlalu dekat. Pada motor tipe sport, posisi lutut idealnya mengempit tangki. ”Saat cornering alias berbelok, posisi begini akan memudahkan,” beber AIR panggilan akrabnya. Pijakan rem dan perseneling harus tegak lurus dengan kaki. Ini untuk antisipasi, ketika terjadi pengereman mendadak. Dengan begitu pengendara bisa langsung injak tuas.