Kamis, 23 September 2010

External Flash

Occasionally I get queries from my friends who have recently bought a DSLR that whether they need an external flash for “better” photography specially for indoors. So I thought I would put my few comments of where external flashes can really make the difference and make your photos stand out from the “pop-up” flash photographs.

The “higher” end cameras even do NOT have built-in flashes due to huge limitations of the in-built flash that can become bottleneck to their otherwise excellent image production quality. An external flash provide superior and “more” control over the lighting and exposure of the subject in low light (and even in bright light where you need to fill-flash) situations. Here’s why…


1. Power

This is more obvious than the rest of the reasons but still this tops the list. With the power of the built-in flash (Guide number 13/43 at ISO 100) it becomes really difficult to illuminate “wide” angle shots and thus the edges of the photo remains too dark. With external flash you can get much higher range of illumination (Guide number 43/141 at ISO 100). Additionally an external flash has its own set of batteries thus enabling it to recycle faster so that the flash doesn’t drain the cameras batteries.

Note: It is important to understand that the effective distance of any flash depends on the Aperture and ISO. For example, at f/8 and ISO 100, the built-in flash will be effective only if the subject is within ~5 feet from the camera. Indirectly the range can be increased by decreasing F-stop and/or using a higher ISO setting. But both the methods come at a cost -

(i) less depth-of-field and

(ii) increased digital noise.

While a good external flash unit has about 15 times the power of a built-in unit, with approximately four times the effective distance (there’s some math involved here). Power also becomes critical for bounced flash and fill flash in sunny outdoor conditions.

Example photos for Reference -

i. In-built Flash

(Notice the harsh light changing the natural color shades and the shadow casts)

ii. Bounce Flash

(Notice the even lighting with no shadows and you can even tell that there’s a light inside the lighthouse)

2. Bounced Flash

Probably the next most important thing that dramatically affects the “quality” of the photographs is the ability of “bouncing” the light from the flash onto the subject via ceilings, walls or other objects. The built-in flash will produce a harsh-looking “snapshot” like photo as you cannot control the direction of the built-in flash. While a bounced light of adjustable external flash head can produce a pleasing photograph that doesn’t even look “flashed”. The method produces softer shadows, a brighter background, and more natural-looking results. Of course to be able to effectively bounce of the light, you would need quite powerful flash as with “bounced” light you are lighting up the whole room.

3. Redeye Removal

While we can always remove a red-eye caused by light reflecting off the retina in the back of the eye with dilated pupils (when in

darker indoor areas) using post-processing tools like Photoshop on the photo, it is always advisable to take precautions while taking the photo itself. An external flash does a great job on this. The closer the flash is to the lens, the greater chance of the light coming out of the flash to reflect directly from the retina into the lens. It also depends on the distance between the lens and the eyes. There’s some geometry involved here but the bottom-line is greater the distance between the flash and the lens, the further away the camera can be placed from the human subjects without causing red eyes. As you really cannot control the position of the in-built flash with respect to the lens, an external flash is an excellent solution.

4. Flash Accessories (modifiers, brackets and helper uses)

These are “goodies” that you can attach to your external flash for achieving better effects like “diffusers” that softens the harsh light of the flash. Also index cards can be attached to produce certain cat-eye effects. Another type of modifier is Better Beamer that produces narrow very powerful beams for wildlife shooting at long distances. Again you can get Flash brackets that moves the flash unit further from the lens thus lowering the risk of Red-Eye effect even less. They also help in portrait shots (vertical shots) in reducing shadows from the sides. You can deploy wireless flash setups in order to produce interesting studio like lighting sources from optimum directions. Some flashes include focus assist light that helps the camera’s autofocus system to work efficiently in low light situations. Also you can go for FP Flash (high speed sync) so that you can flash and still useof high shutter speeds. FP flash becomes necessary if you’re using fill flash outdoors but want to use a wide aperture to blur the background and hence need faster shutter speed than the sync speed. These small enhancements can really make a difference when it comes to professional shooting.

As you can understand, the whole area of flash photography is so vast that there are various books written on it and discussions are always ongoing in all photography forums. Adding a flash just adds one more variable to consider along with ten others that can control the quality of the photograph. In my subsequent articles, I will explain the few terminologies (like Guide number, FP Flash, flash exposure, sync speed) in details with example shots along with basic concepts of flash photography. Before that I would recommend getting a flash and also go through an introductory book on flash photography found here.

Which Flash to Buy?

This depends on the compatibility factors and also the power requirements. If you have Canon EOS series DSLR, it is best to go for 580EX if you can afford it. If not, the next best choice would be 430EX (I have this model). If you have a Nikon DSLR, the best bet would be to get SB600 (reasonably priced). There are other alternatives like Sigma and Metz flash units available for both Canon and Nikon DSLRs. Here’s myrecommendations for selecting external flash units with pros and cons.

Persiapan untuk Fotografi Weeding

Teknik Pencahayaan Foto Wedding

Jika Anda mengambil photography wedding di luar ruangan (outdoor), saat terbaik adalah pada sore hari, karena udara lebih tenang dan warna cahaya terlihat lebih hangat. Hindari cahaya matahari terlalu terik sehingga membuat mata dari subyek art photography Anda menjadi sipit karena terlalu silau.

Jika matahari terlalu terik, posisikan agar matahari menyinari dari belakang subyek
photography wedding Anda. Memang hal ini akan menyebabkan wajahnya menjadi gelap karena menjadi bayangan matahari yang menyinari dari belakang. Anda dapat menggunakan flash atau blitz atau lampu kilat untuk menerangi daerah art photography services yang menjadi bayangan matahari. Anda juga dapat menggunakan reflector atau yang paling mudah menggunakan white board untuk memantulkan cahaya matahari ke bagian yang menjadi bayangan matahari.

Jika mengambil gambar
photography art di dalam ruangan (indoor), gunakan blitz untuk pencahayaan. Anda juga dapat mengambil gambar di dekat jendela yang memiliki pencahayaan lebih terang. Lakukan ini di daerah yang memiliki tembok berwarna putih atau terang, karena akan memantulkan cahaya dari blitz kamera Anda sehingga lebih memperkuat pencahayaan.



Konsep Foto Pernikahan

PADA kulminasinya, suatu karya seni akan mengalami kejenuhan. Pada titik jenuh itulah, sang kreator akan menciptakan hal-hal baru. Dalam lukisan, misalnya. Ketika naturalisme membosankan, muncul ekspresionisme. Ketika ekspresionisme juga membosankan, muncul karya-karya baru yang lebih abstrak hasil paduan antara naturalisme dan ekspresionisme.

Begitu juga yang terjadi pada
Wedding Photography (foto pernikahan). Sebagai bagian dari seni foto,Wedding Photography Bridal telah mengalami perjalanan proses kreatif yang sangat panjang. Bila pada awalnya para fotografer pernikahan hanya membuat karya-karya foto "on the spot" saat hari pernikahan berlangsung, sejalan dengan proses kreatif mereka dalam melakukan pencarian, muncul seni fotografi pernikahan yang disebut prewedding. Lihat Wedding Photography Unique dan Wedding Photography Bridal.


Prewedding dibuat lebih sebagai improvisasi profesional dari kejenuhan
Wedding Photography biasa. Prosesnya, berlangsung out door maupun in door. Pelaku yang terlibat di dalamnya membuat konsep-konsep tertentu di lokasi tertentu sehingga hasilnya pun menjadi sebuah karya seni foto yang memadukan banyak unsur. Mulai dari teknik foto itu sendiri, wardrobe, maupun make up sehingga foto pernikahan ini menjadi lebih "berbicara" dari foto pernikahan sebelumnya.


Menurutnya, dunia fotografi terbagi dua, fotografi industri dan ekspresi. Fotografi industri adalah fotografi yang dibuat untuk mengikuti selera pasar, sedangkan fotografi ekspresi adalah foto yang dibuat lebih berdasarkan pada eksplorasi-eksplorasi seni fotografi. Photo story berada di antara keduanya. Artinya, di satu sisi tetap mengikuti selera pasar, tetapi di sisi lain juga tetap memberikan sentuhan-sentuhan seni baru hasil eksplorasi terhadap karya seni sebelumnya. See
Wedding Photography Unique danPhotography Bridal.


"Saya termasuk orang yang bergerak di antara keduanya itu (
Photography Bridal). Saya tidak mau hanya mengikuti pasar tanpa memberikan wawasan dan selera foto yang lebih baik kepada masyarakat. Akan tetapi, karena saya pun pelaku bisnis, bagaimana caranya menciptakan karya yang berada di antara keduanya," ujar Dodi.
Menyinggung wawasan dan selera masyarakat terhadap foto-foto pernikahan, Dodi menilai, sudah semakin maju.

Masyarakat sudah menyukai karya-karya yang tidak asal cantik, mewah, lalu jepret. Akan tetapi, masyarakat sudah menginginkan adanya "sesuatu" di balik foto. Dan "sesuatu" itu, kata Dodi, bisa berupa teknik dan seni foto terbaik maupun pesan yang disampaikan foto. (Eriyanti/"PR")




Tips & Etika Memotret Acara Pernikahan

Pernikahan merupakan acara yang sakral. Selain melibatkan acara keagamaan yang dianut oleh pasangan pengantin, masyarakat Indonesia juga menjunjung tinggi adat istiadat

Berbagai pihak terlibat dihari bahagia tersebut. Penyedia jasa (vendor) bekerja keras “menyulap” sebuah tempat pesta sesuai tema / keinginan pemesan. Fotografer diantaranya, mendapat peran merekam semua kebahagiaan & keindahan yang tercipta dihari itu. Intinya semua berusaha menampilkan yang terbaik untuk terciptanya sebuah acara yang berkesan

Kadangkala keindahan tersebut rusak karena ulah penyedia jasa yang mementingkan ego-nya. Tidak sadar bahwa selama berlangsungnya acara, kesakralan tidak boleh terusik. Elemen yang berada dalam ruang pesta harus tetap enak dipandang mata. Oleh karena itu diperlukan pengertian semua pihak untuk menjaganya.

Apa yang harus dilakukan oleh seorang fotografer pernikahan ?

  • Hadir pada technical meeting / rapat panitia. Sampaikan daftar yang diperlukan untuk foto. Misal : ruangan untuk foto studio, daya listrik, letak stop kontak, dll. Koordinasi yang baik antar penyedia jasa akan menjadikan semua serba teratur. Tidak ada kabel bersliweran didepan pelaminan misalnya.
  • Memahami susunan acara & hadir sesuai jadwal. Cadangkan waktu untuk mempersiapkan diri & peralatan. Jika lokasi acara tidak kita kenal, lakukan survey sebelumnya. Pada hari H semua orang sibuk dengan urusan masing-masing, jangan menambah beban mereka.
  • Berpakaian yang sopan & wajar. Terutama pada acara pernikahan tradisional, sebaiknya tidak memakai sandal, poloshirt / tshirt serta jeans “belel”. Keluarga pengantin tidak peduli merek sandal yang anda gunakan. Crocs sekalipun, tidak layak berada diruang pesta.
  • Makan sebelum kerja. Ingat… kita datang untuk bekerja
  • Pahami aturan yang berlaku dilokasi acara. Misal : adab masuk mesjid, larangan menaiki altar gereja, kewajiban memakai pakaian adat, dll
  • Tidak mengganggu personil lain yang bertugas. Misal : menghalangi pandangan pemandu acara.
  • Ingatkan calon pengantin untuk melakukan hal-hal yang akan membuat hasil foto menjadi lebih baik. Misal : banyak tersenyum, jangan terlalu sering menunduk, badan harus tegap, waktu berdoa angkat kedua tangan tinggi-tinggi, dsb. Sampaikan hal-hal tersebut sebelum acara atau beberapa hari sebelumnya, bukan pada saat acara berlangsung karena akan mengganggu konsentrasi / merusak kekhidmatan prosesi
  • Pada acara siraman calon pengantin wanita, seringkali keluarga hanya memperbolehkan wanita dan keluarga dekat yang hadir pada acara tersebut. Tugaskan fotografer wanita untuk keperluan tersebut
  • Lensa super lebar seringkali menghasilkan efek yang dramatis. Namun bila digunakan pada saat yang tidak tepat akan mengganggu. Gunakanlah lensa super lebar dengan bijaksana.
  • Gunakan peralatan sewajarnya. Perhatikan apakah estetika ruangan akan terganggu oleh alat fotografi yang digunakan. Pengantin membayar mahal untuk dekorasi ruangan. Payung & softbox seringkali menghalangi pandangan tamu kearah panggung / pelaminan. Disinilah seorang fotografer diuji, tidak tergantung pada 1 jenis alat saja.
  • Jangan terlalu banyak mengatur, serahkan jalannya acara kepada pembawa acara
  • Tampil low profile menyatu dengan acara, sehingga kehadiran fotografer tidak membuat canggung / merusak suasana. Jangan terlalu sering lalu-lalang dengan alasan mengejar momen. Tempatkan beberapa fotografer pada lokasi yang strategis untuk mendapatkan semua sudut pemotretan
  • Apabila ada petugas video / fotografer lain dilokasi acara, pintar-pintarlah mengatur “kesepakatan”. Misal agar tidak mengambil posisi saling berhadapan yang mengakibatkan kita ikut terekam (“in frame”)
  • Tepati janji kapan hasil foto akan diserahkan

Yang terakhir, fotografer profesional tidak pernah menunjukkan hasil fotonya yang gagal ke klien. Selalu tunjukkan hasil foto terbaik & simpan foto-foto yang jelek sebagai bahan introspeksi.

Mengungkap Rahasia Foto Bagus

Kita punya teman bernama fotografi, teman sempurna dalam berpergian, dinas ke daerah, ziarah, piknik, mudik atau mendaki bukit. Fotografi bikin kita percaya diri jelajahi tempat yang kita kunjungi, orang-orang yang kita jumpai; fotografi bikin perjalanan jadi lebih berarti, dan bersamanya kita nikmati asyiknya mencintai seni. Fotografi membuat kita lebih bersyukur atas anugerah penglihatan dan kesempatan melihat tanda-tanda keagungan Ilahi. Nikmat yang tak dapat diukur dan ditakar.

Fotografi menjadi alasan kuat untuk aktivitas kita, pergi mengunjungi berbagai tempat yang sebelumnya tak punya niat, pulang telat, membeli alat, dst. Hasrat membara untuk dapatkan bidikan yang mantap mendorong kita bersusah payah mengeksplore sebuah tempat hingga semak belukar, memutar-mutari apa yang akan kita ambil gambarnya, mencari-cari sudut pengambilan untuk menemukan keunikan dan keindahan yang tak terlupakan, kadang pencarian ini juga beresiko fatal jika tidak dilakukan dengan hati-hati dan perhitungan nalar.

Menemukan viewpoint terbaik adalah perisitiwa besar, jantung anda berdebar, lama mata anda menatapnya dengan berbinar, anda mungkin berpikir, apakah ini waktu yang tepat untuk mengambil gambar, anda mungkin akan mendirikan tenda dan menunggu moment terbaik dari waktu ke waktu, dari fajar hingga asar, dari Maret hingga Desember. Anda menjadi seorang yang ulet dan sabar.

Ketika anda menekan shutter release
, anda mengikat sebuah jalinan pribadi yang manis dengan tempat dan orang-orangnya. Anda di sana . Fotografi melindungi kenangan perjumpaan anda dengan apa yang ada di dalamnya. Lalu kita perlihatkan kepada yang lain tentang tempat dan suasana yang menarik di mana kita pernah di sana , pemandangan yang menakjubkan, orang-orang yang mengagumkan. Jiwa anda pun tergambar.

Gambar-gambar suka mempengaruhi pikiran kita, suka menggoda kita, memaksa kita untuk bermain di dalamnya atau berimajinasi dengannya. Foto-foto yang kita buat dapat mendorong orang lain untuk ingin mengalami sendiri keindahan atau keasyikan yang disajikan foto tersebut. Tentu saja, foto pemandangan yang indah dan model yang seksi akan membangkitkan keinginan dan imajinasi yang berbeda. Keinginan yang timbul tanpa sadar.

Siapa saja bisa menjadi anggota fotografer.net. Artinya siapa saja bisa memotret. Dengan tambahan pikiran kreatif dan usaha yang tak kenal surut, anda dapat menciptakan gambar hebat yang menunjukkan kreasi dan interpretasi anda terhadap apa yang anda lihat dan jepret. Memang kecepatan dan percepatan pencapaian tiap orang akan berbeda, satu bisa terkejar yang lain, tetapi tak apa itu wajar. Tak usah gusar.

Untungnya, bagus tak perlu mahal, foto bagus bisa dibuat dengan peralatan minimalis dan sedikit pengetahuan data teknis. Rahasianya adalah melihat secara artistik dan kritis. The art of seeing. Bisikanlah pertanyaan ini di dalam hati: Apa yang saya lihat, dan bagaimana saya melihatnya? Sebuah foto bagus punya kualitas yang menunjukkan keahlian, rasa seni, ketertarikan, dan kepribadian dari fotografernya. Maka kita bisa tahu foto bagus siapa. Tapi tak bisa tahu foto jelek siapa, tanya kenapa?


Apa yang Membuat Foto Bagus?

Foto bagus adalah foto yang berisi pesan. Pesan bisa berupa pernyataan (�Inilah Danau Toba�), kesan (�Suasana Senja di Danau Toba�), atau ungkapan emosi (�Jatuh Cinta di Danau Toba�). Pesan yang bagusadalah pesan yang jelas, tegas dan efektif. Tapi bagaimana?

Pesan butuh sebuah subjek. Tentang apa yang ingin anda sampaikan. Itu bisa saja berupa seorang yang anda kenal, pemandangan, atau bentuk-bentuk abstrak. Subjek adalah pusat POI dan biasanya ditempatkan di foreground. Lalu kita menyusun pesan dengan memasukkan bagian kedua, yakni context, seringkali berupa background. Context memberikan relevansi, keberadaan, lokasi subjek, atau minat lainnya. Pesan adalah kombinasi dua elemen � subjek dan context, foreground dan background � yang menceriterakan pesan tersebut.

Seperti pentingnya mengetahui apa saja yang perlu dimasukkan ke dalam pesan, kita juga perlu tahu apa yang tak perlu dimasukkan ke dalam pesan. Apasaja yang bukan bagian dari subject atau context dari pesan yang kita buat, maka itu hanyalah duri atau beling yang mengganggu, menggores-gores foto dan membuat pesan kita menjadi tidak jelas. Jadi kurangi bagian-bagian yang tidak relevan di sekitar POI � biasanya dengan beringsut lebih dekat ke arah subject, atau berpindah untuk mendapatkan viewpoint yang lebih baik � dan membuat bidikan yang jelas dan bersih. Seorang pelukis menciptakan seni dengan penambahan � menambahkan apa yang dia lukis � sementara fotografer menciptakan seni dengan pengurangan � mengurangi bagian-bagian yang tidak perlu.

Resep untuk sebuah foto yang bagus adalah:
"Sebuah latar depan, sebuah latar belakang, dan tidak ada yang lain."



Apa yang Membuat Foto Luar Biasa?

Foto luar biasa langsung memukau mata. Sementara pepatah bilang: picture may say a thousand words , maka foto luar biasa hanya mengatakan satu kata saja: �Wow!�

Foto luar biasa adalah karya seni. Ia merekam semangat dari subjek dan membangkitkan emosi. Bob Krist menyebutnya �The Spirit of Place.� Anda juga dapat menggunakan trik-trik gamblang untuk membuat terpesona pengunjung galeri foto anda. Mari kita lihat bagaimana caranya.

Sebuah gambar adalah sebuah taman bermain, terdapat tempat-tempat di mana mata kita mengembara dan mengamati, juga ruang di mana mata kita beristirahat dan relaks. Ketika kita pertama melihat sesuatu, kita bersikap untuk tidak terpengaruh. Mata kita lalu secara alami menemukan cahaya, area terang, dan mencari orang, biasanya pada mata dan mulutnya. Apakah kita tahu orang yang ada di dalam gambar? Apa yang mereka rasakan dan bagaimana hal tersebut berhubungan dengan kita? Apakah mereka tergambar memperhatikan pada sesuatu? Jika begitu, apakah kita mengenalinya (sebuah bangunan, sebuah landmark) dan seperti apa ia? Tentang apakah gambar tersebut? Apa subjek atau tujuan utamanya? Seberapa besar subjeknya? Kita menentukan skala dengan membandingkan elemen-elemen dengan sesuatu yang kita ketahui ukurannya, seperti orang, binatang, atau mobil. Sekali kita selesai mengamati orang dan elemen-elemen yang berkaitan, kita melanjutkan perhatian kita ke elemen-elemen yang lebih abstrak.

Pertama kita memperhatikan warna atau tone subjek. Merah membara, biru nan tenang, hijau natural, hitam mencekam. Lalu kita melihat bentuk. Kurva lembut, sudut kaku, garis-garis yang menyapu. Bagaimana cahaya mengenai subjek memberikan bayangan halus bentuk tiga dimensinya. Anda, sebagai fotografer, dapat memanipulasi ini semua dengan mencari terang dan gelap, menggeser intensitas dari tone dan hue. Bagaimana mata terseret ke dalam gambar?

Bentuk membimbing kita pada tekstur, bagaimana subjek terasa dalam sentuhan. Lembutkah ia, haluskah ia, keras atau kasar? Apakah memiliki karakter dan kehangatan? Cara elemen-elemen disejajarkan dan dipengaruhi oleh cahaya yang sama, membuat kita mempertimbangkan kualitas dan keterkaitan mereka. Keseimbangan menuntun mata kita dari satu elemen ke elemen yang lain, meneliti kesatuannya, kontras, dan detailnya, setiap item menambah keasyikan ke item berikutnya. Apa keterkaitan satu sama lain dari semuanya itu?

Sebagai seniman, anda dihadapkan pada pilihan yang akan mengungkap sense of the art anda. Komposisi secara keseluruhan, proporsi layout, penyajian elemen-elemen lain yang penting, anda dapat menentukan feature mana yang anda butuhkan, dan apa yang terbaik untuk menegaskan pesan anda.

Resep untuk foto luar biasa adalah:
�Pertimbangkan bagaimana elemen-elemen berkaitan secara keseluruhan�.



Apa yang Membuat Foto Eye-Catching?

Kembali kepada sifat eye-catching dari foto luar biasa, berikut rahasianya, 4 kunci saja: kesederhanaan, warna, cahaya dan kedalaman.

Kesederhanaan : Kesederhanaan dalam seni juga dikenal dengan sebutan visual economy , yakni mengeliminasi semua elemen atau detail yang tidak perlu yang tidak ada kontribusinya pada semangat komposisi secara keseluruhan.


Kesederhanaan dapat dicapai dengan beberapa cara:

  • kurangilah jumlah dan tipe objek yang akan dibidik
  • memotret lebih dekat pada subjek, atau zooming bila lensanya bisa di-zoom
  • anda bisa juga menghilangkan elemen-elemen yang tidak perlu melalui jalur photoshop


Warna : Untuk menciptakan dampak pada foto anda adalah dengan mencari corak warna yang menonjol. Merahnya bunga, birunya langit, kuningnya senja, atau hijaunya dedaunan. Sekali lagi, kesederhanaan adalah kunci � cobalah untuk mengurangi jumlah dan tipe warna dalam bidikan anda untuk lebih memberikan dampak. Secara umum, sebuah foto sebaiknya hanya memiliki satu subjek utama dan satu warna utama. Konsentrasikan hanya pada satu dari tiga warna primer: merah, biru atau kuning. Tiga warna dominan ini sangat baik diseimbangkan dengan warna-warna komplemennya, yaitu: merah dengan hijau, biru dengan oranye, dan kuning dengan ungu.

Ada beberapa cara untuk menonjolkan warna, pertama adalah dengan menggunakan filter polarizer. Cara yang kedua dengan membatasi range gelap ke terang. Singkirkan area yang terlalu gelap atau terlalu terang dibandingkan dengan subjek utama anda. Cara ketiga dengan menggunakan slide film Velvia. Cara keempat: pilih waktu terbaik sesuai dengan maksud foto anda:

jam 5 : Fajar : warna pink, cahaya yang sangat halus dan kabut tipis untuk danau, sungai dan pemandangan.

jam 6 : Sunrise : Cahaya renyah, keemasan. Pas untuk subjek-subjek menghadap timur.

jam 10 � 14 : Tengah hari : tidak cocok untuk pemandangan dan motret orang, tetapi bagus untuk motret gedung-gedung dan monumen. Warna-warna bangunan dan detailnya terekam sangat baik.

jam 14 � 16 : Sore hari : Langit biru dengan polarizer.

jam 16 � 18 : Senja hari : Cahaya yang hangat, keemasan. Pas untuk subjek-subjek menghadap barat. Waktu terbaik untuk landscape dan orang, khususnya satu jam sebelum sunset.

jam 18 � 18.30 : Sunset : Langit yang indah, mulai 10 menit sebelum sunset sampai 10 menit sesudahnya.

jam 18.30 � 19.30 : Magrib : Foto malam yang indah, lampu-lampu sudah bernyalaan sedangkan langit masih nampak keunguan.


Cahaya : Pencahayaan yang baik seringkali menjadi kunci foto-foto juara. Penggunaan cahaya siang hari secara efektif dapat juga memperbaiki foto anda. Untuk mencapai foto seindah di �National Geographic�, fotolah ketika cahaya berwarna keemasan � muncul sesudah sunrise dan sebelum sunset, sering disebut �magic hours� di kalangan fotografer. Coba lihat lagi rincian dari waktu-waktu terbaik di atas.

Kedalaman : Sertakan rasa kedalaman pada foto anda. Kedalaman dapat dicapai dengan pengaturan DOF, penempatan elemen-elemen di dalam foto, dan pencahayaan.

Menyelamatkan Detail Foto Over-Exposed Dengan Adobe Camera Raw

Ini tulisan kedua saya, mudah2an bisa membantu. saya mendapat ide ini setelah baca2 artikel di buku dan karena memang setelah saya upload disini katanya detailnya hilang dibagian wajah. Memang tadinya foto tersebut 'tidak sengaja' saja hasilkan. Malah konsep futuristik ingin saya tonjolkan tapi kurang berhasil .

Pada waktu session photo tersebut saya lupa untuk mengganti pengatur WB dan juga lupa pindahin isonya (Lampunya saya meter dgn iso 100 tapi di kamera iso 800), sehingga menjadi over eksposed +3 stop. Tapi memang effect futuristik dengan lighting yang cool dan over ekspose membuat saya mengupload foto tersebut ke FN. Walaupun masih banyak kekurangannya.

Pada saat pemotretan saya menggunakan setting RAW file. Dan saya tahu dari baca2 kalau kamera yang saya pakai bisa merecover detail sampai overexpose +4 stop dari raw, hanya sekarang saja saya baru alami. Tulisan ini juga sekalian sebagai tempat saya belajar

Pada thread di forum ini saya pernah juga mendapat info kalau dibagian putih digital file itu penuh dengan informasi2. Dan saya hanya ingin share saja, semoga berguna untuk yang lain.

Saya mengunakan ACR (Adobe Camera Raw) di PS3 untuk melakukan artikel ini. Tapi saya yakin memakai Capture one atau Raw workflownya Aperture bisa juga. Untungnya saya menggunakan raw file pada sesi photo tersebut.

Dari pada saya nulis panjang lebar dan nantinya malah bikin bingung, maka saya tampilkan screen capturenya dari tiap2 stepnya.

Berikut file aslinya (saya save as dari raw menggunakan PS)



Dan setelah dibuka oleh ACR , bisa dilihat di histogramnya kalo berat ke kanan, menandakan kalo imagenya over expose



Detail



Untuk menimbulkan kembali detail di highlight, ACR mempunyai fungsi yang mudah digunakan. Beberapa pilihan untuk mengkontrol eksposure, white balance, brightness, saturation dll.

pertama kita akan mengurangi exposure value pada bagian yang over expose. Jika kita click dan hold Alt key dan menggeser slider exposure value ke kiri, kita akan melihat seperti gambar dibawah. Bagian yang terang(putih) adalah bagian yang over expose. Istilahnya digital retoucher, bagian itu adalah bagian yang clipped (hilang detailnya) . Tujuan kita kali ini adalah untuk menghilangkan warna putih pada gambar dibawah. karena warna putih tersebut adalah highlight yang kontrastnya berlebihan.

Jadi geserlah slider exposure secukupnya sampai warna putihnya hilang.


detail 1a



detail 1b



Sampai dihasilkan seperti gambar dibawah. note: harus hati2 dalam melakukan ini karena salah geser sedikit saja akan fatal akibatnya. saya menyisakan sedikit bagian highlight karena saya mungkin masih membutuhkannya nanti. Disini masalah selera berlaku, silahkan dilakukan percobaan2



detail 2



setelah alt key dilepas maka hasilnya sudah dapat dilihat. detail pada bagian yang overexpose sudah dapat dikembalikan. Mari kita teruskan lebih lanjut untuk melengkapi edit foto yang nggak karuan ini :)



detail 3



Sekarang kita kan mengembalikan bagian hitam dari foto ini ke bagian hitam. Karena over ekspose maka bagian hitam (rambut model) agak kurang hitam. Dengan menggunakan cara yang sama seperti diatas (hold alt key), kali ini kita menggeser panah 'Blacks' di menu sebelah kiri. Geser lah Black slider sampai bagian yang harusnya hitam menjadi hitam. Dengan menekan tombol alt ketika slider di geser kita bisa lihat penambahan daerah hitamnya seperti dibawah. Tetapi harus diperhatikan agar detail shadownya jgn sampai hilang (clipped).



detail 4



hasil setelah step diatas (detail 4a)



kita tambahkan brightness ke image ini untuk menaikan pencahayaan tanpa menambah highlight. Brightness slider kita geser kekanan secukupnya.
kita juga kurangkan kontrastnya kira2 menjadi antara 10-20 (contrast slider).



detail 5



Nah hampir selesai untuk edit tahap awal ini. Seperti kata saya diatas, karena saya lupa untuk mengganti WB, sehingga temperaturnya imagenya jadi off. Untungnya sesi foto ini bukan untuk komersial. Dengan menggeser slider temperatur saya mencoba untuk mendekati warna kulit asli model. Karena saya suka yang sedikit warm maka tinggal kan seperti setting dibawah. saya juga tambahkan saturasi warnanya



detail 6



Saya buka di PS untuk melihat histogram, saya pikir sudah cukup, dan saya sudahi untuk edit file raw ini disini.



berikut detail akhir dari file raw seperti diatas dan perbedaan sebelum dan setelah di olah.

Kiri ke kanan : Raw & Setelah di edit di ACR




Lensa pinjaman yang saya pakai terlalu tajam untuk foto model (28-70mm f/2.8 AFS), sehingga detail yang kurang menguntungkan dari wajah model jadi menonjol. Setelah sekian layer, clone tool dan masking maka saya finalkan edit foto seperti dibawah.


Rabu, 22 September 2010

Daftar Foto Wajib untuk Dokumentasi Wedding

Job List wajib untuk Foto Wedding

Ini daftar take foto yang harus diambil buat foto kawinan pada umumnya..
aku susun berdasarkan pengalaman. biasanya list ini aku kasih ke fotografer freelance yang suka ngebantuin kalau aku motret wedding.
kalau ada yang kurang mungkin bisa dibantu melengkapi..
salam

LIST PHOTO WAJIB UNTUK DOKUMENTASI WEDDING

SEBELUM PENGANTIN HADIR
AKAD/PEMBERKATAN/RESEPSI

1.Ruangan
Pintu Masuk
Nama Gedung/Mesjid/Gereja
Suasana Ruangan
Ruangan Keseluruhan
Suasana Tamu
Suasana Saudara2

2.Dekorasi
Pelaminan Kosong
Bunga-Bunga
Pernak-Pernik Hiasan Ruangan
Meja Penerima Tamu
Souvenir
Untuk Akad : Meja Ijab Kabul
Untuk Gereja : Lilin, Alkitab, Altar,Salib
Karangan Bunga Ucapan Selamat

3.Makanan
Susunan Makanan
Gelas berisi Minuman warna warni
Stand-Stand Makanan
PENTING : INISIAL ES
Note : Perhatikan WB & Lighting

----------------------------------------------------
MAKE UP PENGANTIN

1.Perempuan
Sebelum Di make Up
Make Up Mata, bibir dsb (per-bagian)
Ekspresi keluarga yang ada disekitar
Baju Pengantin
Alat-Alat Make Up
Penata Rias
Pengantin Selesai di make up + POSE

2.Pria
Sebelum Di make Up
Make Up Mata, bibir dsb (per-bagian)
Ekspresi keluarga yang ada disekitar
Baju Pengantin
Alat-Alat Make Up
Penata Rias
Pengantin Selesai di make up + POSE

3.Keluarga Orang Tua & Saudara-Saudara Dekat Ekspresi

Note: Ajak Pengantin bercanda,
keceriaan pengantin adalah nilai point lebih

-------------------------------------------------------------------------

AKAD NIKAH

1.Pengantin
Suasana Lokasi & dekorasi Ruangan
Mobil Pengantin Jika Ada
Pengantin Memasuki ruangan
Ekspresi Keluarga
Suasana Tamu
Ekspresi Pengantin Wanita saat bersyahadat
Ekspresi Pengantin Pria saat mengucap Ijab Kabul
Pengantin, Saksi dan Penghulu Tanda Tangani Buku nikah
Pengantin Sungkem/Sujud ke Orang Tua
Pengantin Pria Memberikan Maskawin
Pengantin Saling Memakaikan Cincin
Pengantin memperlihatkan Cincin Kawin
Photo Bersama Keluarga
Pengantin Memperlihatkan Buku nikah

2.keluarga
Pose Formil
ekspresi tangis/haru keluarga

3.Pembawa Acara/pengisi Acara
Pidato
Membawakan doa
Penghulu dan saksi
Terutama ketika tanda tangan buku nikah.

4.Tamu/Keluarga
Untuk Foto bersama - Pose Formil
Tamu Keseluruhan/berkeliling
Suasana Makan
Kumpulan teman dan kerabat.

Note : Untuk agama lain, ikuti acara secara keseluruhan secara detail
Ambil Foto Sebanyak-banyaknya untuk pilihan terbaik di album

Untuk Agama Kristen/di Gereja, Perbanyak Candid
Perhatikan Lighting, WB dan Pose Bersama ( JANGAN DISTORSI )
Jangan Gunakan Speed Rendah Usahakan foto FREEZE !
Foto bersama keluarga JANGAN ADA YANG MEREM!perhatikan baik2.
Foto bersama keluarga ambil setidaknya 2 kali untuk backup!

---------------------------------------------------------------------------

LIPUTAN RESEPSI

1.Pengantin
Mobil Pengantin Jika Ada
Pengantin Memasuki ruangan
Pengantin Pidato/Menyanyi/Dsb
Pengantin Melempar Bunga
Pengantin Bersalaman dengan tamu/ Suasana
Pengantin berjalan2
Pengantin makan/minum
Pengantin berpose Mesra Di Pelaminan

2.keluarga
Pose Formil
Candid Orang Tua pihak pria/wanita

3.Pembawa Acara/pengisi Acara
M.C
Penyanyi
pembuka jalan penganten (untuk adat)
Pengiring Penganten
Panitia-Panitia
Pidato, nyanyi dan sebagainya

4.Tamu/Keluarga
Untuk Foto bersama - Pose Formil
Tamu-Tamu Menyerbu makanan/antrian makanan
Tamu-Tamu mengobrol
Kumpulan Teman dan Kerabat

Note :
Ambil Foto Sebanyak-banyaknya untuk pilihan terbaik di album
Ikuti Acara Secara Keseluruhan
Perhatikan Lighting - WB -dan Pose Bersama ( JANGAN DISTORSI )
Jangan Gunakan Speed Rendah Usahakan foto FREEZE ! (terutama Lempar Bunga)
Foto bersama keluarga JANGAN ADA YANG MEREM!

----------------------------------------------------------------------------

CANDID

1.Pengantin
Ekspresi Pengantin Pria
Ekspresi Pengantin Wanita
Ekspresi bersama/mesra dsb
Ekspresi keluarga
Close Up Keluarga Inti

Note :
Ambil Foto Sebanyak-banyaknya untuk pilihan terbaik di album
Kejar Pengantin Sebisa Mungkin
Perhatikan Lighting - WB
Kejar Ekspresi Bahagia/Sedih dsb
Buat Foto dengan ART yang tinggi.

------------------------------------------------------------------------

MINI STUDIO

1.Pasangan Pengantin
Pose Sendiri-sendiri
Pose Formil
Pose Mesra
Pose Gaya/Funky

2.keluarga
Pose Formil

Note :
Harap mengarahkan gaya pengantin agar tampak ok!
Ambil Take Yang Banyak untuk back Up/pilihan terbaik di album
Perhatikan tata lampu jangan ada bayangan di background
-----------------------------------------------------------------------

VIDEO SHOOTING
Album foto merupakan storyboard dari Video dokumentasi
Kedetilan dan Kualitas Video terutama Kecerahan gambar sangat penting
Kamera Minimal MD-10000, MD-9000 pada cahaya under gambar pecah
JANGAN PERNAH BERANI2nya SHAKING APALAGI GEMPA BUMI!
JANGAN PERNAH PAKE AUTO WB. set WB manual. perubahan WB pada setting auto (�10 detik) sering mengganggu
Perhatikan posisi Lampu. Jangan Backlight.
Jangan bermain-main dengan pergerakan kamera.dokumentasi bukan video art! (kecuali pesanan khusus).
Untuk 2 Video Harap Saling memperhatikan Posisi rekannya agar editing lebih mudah!
Minta ucapan selamat dari tamu-tamu yang kelihatan akrab dengan pengantin/keluarga.
Minta Pesan dari Orang tua dua belah pihak

---------------------------------------------------------------

NOTE : List ini adalah untuk acara wedding standard.
untuk lebih detail minta rundown acara.
jika ada bentuk acara khusus list foto akan bertambah.